Pembuatan Sagu secara Tradisional di Papua.
Sagu merupakan salah satu bahan makanan utama di Papua, di tanah Papua banyak tumbuh Pohon sagu, batang sagu akan diproses menjadi tepung sagu, sagu merupakan bahan utama dalam proses pembuatan kuliner tradisional yang disebut dengan Papeda. Pada kesempatan kali ini saya akan mengajak SOPIN untuk melihat aktivitas proses pembuatan sagu secara tradisional di Papua dalam blog kesayangan kita yakni blog Petualangan Yotam, blog yang informatif, bermanfaat serta menghibur.
Kali ini saya melakukan perjalanan menuju ke Pantai Sasie Manokwari untuk menikmati keindahan pantai yang satu ini, dalam perjalanan saya melihat beberapa warga di desa Mandopi sedang mengupas kulit pohon, saya sejenak berhenti dan melihat kegiatan warga, (Desa Mandopi terletak di Jln. Pantura yang berada di Distrik Manokwari Utara, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat), saya disapa dengan senyuman dari Bapak Yulius Paiki dan bertanya tentang kegiatan yang dilakukan beliau, ternyata kegiatan yang dilakukan adalah membuat Sagu, kesempatan inipun tidak saya sia-siakan untuk melihat cara pembuatan Sagu oleh warga desa Mandopi, (untuk proses pembuatan sagu langsung dari pohonnya banyak saya jumpai di distrik Windesi, Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat).
Nah,,, SOPIN kegiatan ini dilakukan dengan menebang pohon sagu yang sudah siap untuk diolah, langkah selanjutnya adalah mengupas kulit batang dan mulai mengambil batang sagu dengan alat tradisional yang biasa disebut dengan Pangkur Sagu dan juga menggunakan parut sagu, biasanya memakai alat pangkur sagu pada area batang yang berkondisi agak lembab dan untuk parut sagu biasanya digunakan pada area batang yang lebih kering.
Baca juga; ngePinang Tradisi turun menurun di Papua
Liat juga; My Photo Collection
Proses pengerjaan ini dilakukan oleh kaum bapak yaitu Bapak Hans Mandacan, Bapak Zadrack Paiki dan Bapak Yulius Paiki, setelah dirasa cukup maka batang sagu yang telah halus akan di masukkan kedalam kantong kemudian di bawah ke tempat proses pemerasan dan penampung kemudian kaum bapa melanjutkan proses penghalusan batang sagu yang masih tersisa.
Pada tempat peras dan penampung sari batang sagu, Mama Sopia sudah siap melakukan pekerjaan dengan alat tradisional dan penampung yang terbuat dari bambu dengan alas plastik bening. Proses pengambilan sari batang sagu memakai air dan tenaga untuk diperas batang sagu yang telah halus, dengan tiga tempat penyaringan di mana penyaring pertama menggunakan kain kemudian yang kedua dan ketiga dengan alas dari daun.
Yang diambil adalah sari dari batang sagu yang telah halus kemudian di tampungan dan di endapkan kurang lebih 2-3 jam kemudian diambil hasil endapan (dikeringkan), maka tepung sagu sudah siap dimasukkan ke dalam wadah.
Proses ini sudah selesai dan bisa langsung untuk dibuat Papeda yang merupakan kuliner khas dari Papua, Papeda biasanya disajikan dengan ikan tuna kuah kuning (ikan bisa disesuaikan dengan selera) dan sayuran disertai dengan Rica ulek bersama perasaan jeruk nipis.
Baca juga; 7 Wisata di Manokwari yang Wajib dikunjungi
Liat juga; My Photo Gallery
Sekian dulu SOPIN tentang proses pembuatan Sagu secara tradisional yang dilakukan oleh warga Desa Mandopi, Kabupaten Manokwari. Oh...iya SOPIN mau tau kepanjangan PePeDa yaitu, Papua Penuh Damai 😇. SOPIN juga bisa menonton videonya di bawah ini;
Sampai jumpa lagi dalam blog kesayangan kita yakni blog Petualangan Yotam, blog yang informatif, bermanfaat serta menghibur.
Salam Petualangan Indonesia.
Komentar
Posting Komentar