Dendeng Babi
Kehadiran hewan yang satu ini dapat kita jumpai di upacara adat pemakaman, pernikahan, syukuran rumah tongkonan, pengucapan (ucapan syukur atas panen) dan lain-lain.
Dalam acara-acara itu biasanya babi di potong dalam jumlah yang banyak jumlahpun bervariasi mulai beberapa ekor sampai puluhan bahkan ratusan. hasil pemotongan dalam jumlah banyak biasanya dibagi- bagikan dalam acara yang diselenggarakan. Daging itu tak mungkin habis di konsumsi dalam semalam, maka masyarakat Toraja mengawetkannya dengan sistem pengasapan atau di buat dendeng yang biasa dikenal dengan sebutan pa'karing di kalangan masyarakat Toraja.
Nah... SOPIN pembuatan pa'karing Duku' Bai atau dendeng daging babi sebagai berikut Daging Babi kita cuci bersih kemudian kita tiriskan air nya, setelah itu kita potong tipis daging nya kemudian kita oleskan dengan garam dapur (bisa juga kita tambahkan dengan ketumbar bubuk serta merica secukupnya).
Baca juga; Kerbau Saleko, kerbau yang unik dari Toraja yang bisa mencapai miliaran rupiah
Setelah daging selesai kita taburi dengan garam, kita bisa mengeringkan nya dengan memanfaatkan sinar matahari ☀️ atau kita buat perasapan untuk daging babi tersebut.
Tinggi perasapan lebih dari 1 meter, dalam proses pembuatan ini kita harus membalikkan daging nya agar bisa kering secara merata usahkan setiap kurang lebih 30 menit di balik, perasapan ini biasanya dilakukan minimal 1 hari untuk mendapatkan hasil yang lebih bagus.
Komentar
Posting Komentar